Banyak yang Belum Tahu Astronomer Pertama di Indonesia, Berikut Ulasannya!

Karlina merupakan seorang astronomer pertama di Indonesia yang sudah dibahas di berbagai  situs pendidikan  dan ilmu pengetahuan, lahir pada tanggal 23 Desember 1965 di Sukabumi, Jawa Barat. Ia menghabiskan masa kecilnya di Jakarta dan menyelesaikan pendidikan sarjana di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1988 dengan gelar dalam bidang fisika.

Keinginannya menuntut ilmu terus diasah mengingat zaman dulu akses ilmu pengetahuan tidak semudah sekarang yang tinggal mengakses situs-situs pendidikan semacam Kitasinau.id atau mengakses  karya ilmiah dalam bentuk digital. Akhirnya, Karlina memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di bidang astronomi dan kosmologi di Universitas Amsterdam, Belanda, dan berhasil mendapatkan gelar doktor pada tahun 1994.

Karlina memulai kariernya di dunia astronomi dengan bekerja di Observatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat, pada tahun 1990. Di observatorium tersebut, ia terlibat dalam beberapa penelitian penting, termasuk studi tentang pergerakan bintang-bintang dan penelitian mengenai radiasi kosmik. Selain itu, Karlina juga terlibat dalam beberapa proyek internasional, seperti proyek observasi supernova bersama astronomer dari Belanda.

Namun, prestasi paling mencolok Karlina adalah ketika ia menjadi tim yang berhasil menemukan sebuah asteroid pada tahun 1996. Asteroid tersebut diberi nama 13252 Karlina, yang diambil dari namanya sendiri. Penemuan ini menjadikan Karlina sebagai astronomer pertama dari Indonesia yang berhasil menemukan sebuah asteroid.

Selain itu, Karlina juga terlibat dalam penelitian mengenai galaksi dan lubang hitam di pusat galaksi. Penelitiannya tersebut menjadi penting dalam memahami evolusi galaksi dan lubang hitam, yang menjadi topik utama dalam bidang kosmologi modern.

Karlina tidak hanya dikenal sebagai seorang astronomer yang produktif, tetapi juga sebagai seorang mentor dan aktivis dalam meningkatkan partisipasi perempuan dalam bidang sains dan teknologi. Ia sering memberikan motivasi dan inspirasi kepada perempuan muda Indonesia yang tertarik dalam bidang sains dan teknologi.

Pada tahun 2007, Karlina diangkat menjadi anggota International Astronomical Union (IAU), sebuah organisasi internasional yang mempromosikan dan memajukan ilmu astronomi di seluruh dunia. Karlina menjadi salah satu dari sedikit astronomer Indonesia yang terlibat dalam organisasi tersebut. Karlina meninggal pada tanggal 7 Maret 2013, di usia 47 tahun, karena kanker paru-paru. Namun, prestasinya sebagai astronomer pertama Indonesia masih dikenang hingga saat ini.