Anies Baswedan yang resmi menjadi bakal calon presiden Indonesia 2024 berkomitmen untuk membangun Indonesia menjadi negara yang lebih baik. Berkaitan dengan hal tersebut, Ia menyinggung tentang konsep negara yang dalam praktiknya menerapkan konsep inklusif sehingga mampu merangkul seluruh lapisan masyarakat.
Menurutnya, untuk mendorong pembangunan dan pertumbuhan suatu negara, seluruh elemen bangsa perlu menyatukan langkah. Dengan demikian dalam suatu negara memerlukan institusi politik serta ekonomi yang mendukung hal tersebut.
Konsep Negara Ekstraktif Menurut Anies Baswedan
Untuk membawa perubahan negara ke arah yang lebih baik, seluruh elemen masyarakat harus bergerak termasuk dalam menyampaikan aspirasi sebagai sumber pembuatan kebijakan. Menurut Anies, hal ini bertolak belakang dengan konsep ekstraktif yang cenderung mengkonsolidasi kekuatan kelompok tertentu.
Konsep politik kelompok ekstraktif lebih cenderung abai terhadap partisipasi publik. Hal tersebut dapat berarti suatu negara yang mengadaptasi konsep ini lebih bersifat memeras atau menyingkirkan kelompok yang memiliki pandangan berbeda. Menurut Anies Baswedan, tanda-tanda tersebut dapat menghambat suatu negara menuju kesuksesan.
Negara Inklusif, Konsep Negara Ideal untuk Indonesia Lebih Baik
Berbeda dengan itu, penyelenggara negara yang lebih banyak melibatkan banyak kelompok merupakan negara yang mengadaptasi konsep inklusif. Pemerintahan melakukan langkah pengambilan kebijakan dengan melibatkan lebih banyak kelompok serta memberikan ruang terbuka pada kritik serta aspirasi.
Lebih lanjut, negara inklusif akan menunjukkan beberapa tanda yang terlihat pada pelayanan yang setara terhadap semua elemen dan menjunjung tinggi demokrasi. Negara yang demikian tidak akan menunjukkan adanya konflik kepentingan serta lebih menjunjung tinggi rule of law.
Suatu negara yang demikian juga merupakan negara yang tidak baperan yang dengan terbuka menerima berbagai kritik dan aspirasi rakyat. Atau dengan kata lain negara akan memberikan ruang untuk partisipasi publik sehingga negara dapat menyatukan langkah seluruh elemen negara dalam pembangunan negara.
Institusi negara yang bersifat inklusif juga mampu memajukan pembangunan ekonomi suatu negara. Anies Baswedan mengungkapkan jika negara ekstraktif memiliki kecenderungan untuk memberikan kekuasan pada kelompok tertentu yang menjadikan pembangunan tidak merata. Sebab pemerintahan hanya akan mengarahkan pada kepentingan kelompok tertentu.
Negara yang kuat dan baik sudah seharusnya menghindari sifat ekstraktif di mana hanya kelompok yang berada dekat dengan kekuasaan saja yang mampu mendapatkan sumber daya. Sehingga penting adanya transparansi untuk menghindari penyalahgunaan kekuasaan yang dapat merugikan negara.
Sementara itu, pada negara inklusif akan menunjukkan pemerataan pembangunan sebab pemerintahan akan memberikan kesempatan yang sama pada seluruh kelompok. Pemerintahan yang mengadaptasi prinsip inklusivitas memiliki kecenderungan untuk melayani semua termasuk dalam hal pembangunan infrastruktur mikro untuk mewujudkan pemerataan.
Dengan demikian, Anies Baswedan menyatakan bahwa negara yang baik adalah negara yang mampu merangkul segenap elemen masyarakat. Selain itu pemerintahan harus mampu memberikan kesempatan yang sama bagi segenap elemen bangsa untuk mendorong pembangunan.