H. Agus Salim merupakan seorang tokoh yang turut berjuang dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Sosok pejuang yang mendapat julukan ‘The Grand Old Man’ ini berasal dari partai Sarekat Islam di masa pergerakan dalam kemerdekaan Indonesia.
Beliau dikenal memilih keahlian dalam bidang diplomasi dalam memperjuangkan kedaulatan tanah air di mata internasional saat Indonesia sebelum merdeka dan sesudah merdeka. Sehingga H. Agus Salim mendapatkan gelar sebagai pahlawan Indonesia.
Biodata dan Profil Lengkap H. Agus Salim
- Nama lengkap : Mashudul Haq
- Nama populer : Haji Agus Salim
- Tempat lahir : Kota Gadang, Agam, Sumatera Barat, Hindia Belanda
- Tanggal, bulan dan tahun lahir : 8 Oktober 1884
- Nama ayah : Soetan Muhammad Salim
- Nama ibu : Siti Zainab
- Kewarganegaraan : Indonesia
- Agama : Islam
- Bahasa asingyang dikuasai : Bahasa Jepang, Perancis, Turki, Arab, Inggris, Jerman dan Belanda.
- Pendidikan : ELS (Europeesche Lagere School), HBS (Hoogere Burgerschool) di daerah Batavia, Jakarta
- Pekerjaan : Diplomat, jurnalis
- Nama istri : Zainatun Nahar (menikah tahun 1912)
- Nama anak : Ahmad Sjauket, Violet Hanifah, Jusuf Taufik, Maria Zenobia, Abdul Hadi, Sidik Salim, Islam Basari, Zuchra Adiba, Siti Asia dan Theodora Atia.
- Meninggal : 4 November 1954 (usia 70 tahun)
Biografi H. Agus Salim
H. Agus Salim adalah seorang pahlawan Indonesia yang lahir dari pasangan suami istri Soetan Mohamad Salim dan juga Siti Zainab. Beliau adalah anak keempat dan namanya ketika lahir adalah Mashudul Haq. Profesi ayahnya adalah jaka kepala yang bekerja di pengadilan tinggi. Kedudukan ayahnya sangat mendukung sehingga H. Agus Salim belajar di sekolah belanda dengan lancar.
Beliau pada masa itu bersekolah di ELS (Europeesche Lagere School) yang merupakan sekolah khusus untuk anak-anak Eropa. Kemudian beliau melanjutkan sekolah menengah di HBS (Hoogere Burgerschool) yang berada di Batavia, Jakarta. Setelah 5 tahun menjalani pendidikannya, H. Agus Salim lulus di tahun 1903 ketika usianya masih 19 tahun.
Beliau merupakan lulusan terbaik di tingkat Hindia Belanda. Karirnya bermula dari dunia jurnalistik pada tahun 1915 di Harian Neratja. Pada waktu itu profesi beliau adalah sebagai seorang redaktur II kemudian diangkat sebagai ketua redaksi. Setelah itu beliau menikah dengan wanita bernama Zaetun Nahar dan dikaruniai 8 anak. Selanjutnya baliau menjadi seorang Pemimpin Haria Hindia Baroe.
Karirnya semakin cemerlang dengan menjadi seorang redaktur di Harian Moestika Yogyakarta dan mendirikan Surat Kabar bernama Fadjar Asia. Beliau juga membuka kantor AIPO (Advies en Informatie Bureau Penerangan Oemoem). Di samping karirnya di dunia jurnalistik, H. Agus Salim mulai berkarir di dunia politik dengan bergabung dalam partai Sarekat Islam atau SI.
Foto H. Agus Salim
Temukan lebih banyak konten terkait dengan Biodata atau konten menarik lain di Lyceum: